Harga Emas Turun 0,56% Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga emas turun di akhir perdagangan Rabu. Harga emas berbalik melemah karena aksi ambil untung dari kenaikan selama tiga sesi berturut-turut dan tertekan dolar yang rebound dari pelemahan baru-baru ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange turun USD9,70 atau 0,56% menjadi USD1.720,80 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD1.736,60 dan terendah sesi di USD1.708,80.

Sedangkan logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 55,5 sen atau 2,63% menjadi USD20,544 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD19,1 atau 2,05% menjadi USD914,60 per ounce.

Adapun indeks dolar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya menguat 0,91% menjadi 111,0740, menyusul penurunan 1,5% di sesi sebelumnya, merupakan penurunan persentase harian terbesar sejak Maret 2020. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengurangi daya tarik emas.

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena data ekonomi yang dirilis pada Rabu (5/10/2022) positif. Laporan ketenagakerjaan Automated Data Processing Inc. menunjukkan bahwa sektor swasta AS menambahkan 208.000 pekerjaan pada September, lebih baik dari perkiraan median 200.000 oleh para ekonom.

Indeks Manajer Pembelian (PMI) jasa-jasa AS dari Global S&P berada di 49,3 persen pada September, naik dari perkiraan akhir Agustus di 43,7. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (6/10/2022).

Namun demikian, indeks PMI Jasa-jasa dari Institute for Supply Management's (ISM) berada di 56,7 persen pada September, turun sedikit dari 56,9 persen pada Agustus.

Sekarang ivestor sekarang sedang menunggu laporan pekerjaan September pada Jumat (7/10/2022).